Pages

Wednesday, April 25, 2012

 My Name is Khan

Film “My Name is Khan” menceritakan seorang anak terlahir autis, asparger sindrome Risvan Khan (diperankan oleh Shah Rukh Khan) pemuda dari India yang pindah ke Amerika mengikuti adiknya, kemudian menikah bahagia dengan dengan Mandira (diperankan oleh Kajol) walau ditentang karena keluarganya perbedaan agama.
Kasus WTC 11 September merubah arah kebahagiaan mereka, karena stigma teroris yang dijatuhkan kepada orang muslim. Mandira akhirnya tidak mampu menerima Khan apa adanya, dan Khan akhirnya menjalani sebuah perjalanan untuk menghapus stigma seorang muslim adalah teroris dan mendapatkan  cintanya kembali.
Dengan berkeinginan bertemu langsung dengan Presiden Amerika Serikat dan mengatakan My Name Is Khan, I am not a terrorist.  Walaupun dibumbui dengan romantisme cinta dan dogmatisme atas agama tertentu, namun dalam perjalanannya akhir dititikberatkan pada cerita kemanusiaannya.
Film yang  disutradarai oleh Karan Johar, jika dikatakan menyentuh yah beberapa scene memang menyentuh sanubari kita sebagai sesama manusia terutama dalam hal humanity. Bagaimana seorang Khan membantu Mama Jenny walaupun berbeda agama, di situlah ditunjukkan Islam sesungguhnya bukan Islam itu teroris.
Di awal film saya sangat tersentuh juga ajaran ibu Khan yang memberikan gambaran kepada anaknya yang autis bahwa hanya ada dua manusia di muka bumi ini, yang baik dan yang buruk (tidak baik). Perjalanannya yang sangat mengugah, mengajarkan kita bahwa manusia di dunia itu ada dua, yang baik dan yang buruk. Bukan karena dia beragama ini, beragama itu, bangsa ini atau bangsa itu, akhirnya kita golongkan mereka dalam dikotomi perlakuan yang berbeda.
Sekian dulu yah postingannya, banyak yang ingin ditulis tapi sebaiknya anda nonton karena tentunya tidak semua bisa dilukiskan dalam sebuah tulisan saja.
Sumber : http://asruldinazis.wordpress.com/2010/02/28/film-my-name-is-khan-bukan-tentang-islam-hindu-atau-kristen/

No comments:

Post a Comment